Review Gangnam Blues
Semalam, saya menyelesaikan Drama Korea Boys Before Flower, dari SMA saya menyukai drama tersebut, sampai ditayangkan berulangkali di stasiun televisi manapun, tetap saya tonton. Stasiun televisi sudah tidak tayang lagi, saya tetap memutar drama tersebut baik di cd maupun download dramanya. Love sekali dengan ceritanya dan lama kelamaan saya terserang asmara dengan Lee Min Ho.
Saya mabuk Lee Min Ho juga kurang tau sejak kapan, pun sampai sekarang saya masih menyukainya, dan saya juga baru menyelesaikan menonton filmnya tadi malam yang berjudul Gangnam Blues, semenjak saya mabuk Lee Min Ho semua drama dan filmnya saya cari mulai dari awal debutnya.
Yak, untuk Gangnam Blues sendiri lebih kepada menceritakan wilayah Gangnam, Korea Selatan pada masa pembangunan Real Estate. Ternyata ini termasuk cerita sejarah, tapi sulit juga mencari informasi tersebut melalui internet. Saya mempunyai buku tentang Spirit Budaya dan Politik Korea, disitu juga tidak ada membahas mengenai kota Gangnam.
Film ini dirilis pada tahun 2015 diperankan oleh Lee Min Ho ( Kim Jong Dae ) dan Kim Rae Won ( Baek Yong Ki ). Bercerita tentang dua sahabat di masa kecil yang kemudian terlibat dalam intrik politik dan mafia dalam memperluas wilayah kekuasaan dan mereka terpisah saat menghancurkan suatu tempat.
Tidak hanya Indonesia, Korea juga mengenal dunia korupsi, yang dikenal dengan politikus haus uang dan mafia yang berebut kekuasaan, jadi politikus korup ini didukung oleh mafia untuk bisa kampanye demi menduduki jabatan penting.
Sayangnya, saya harus berfikir keras sewaktu menonton film ini, sedikit ambigu dan kurang tertata rapi dalam pengemasannya.
Adegan Lee Min Ho yang saya suka adalah saat merokok dan mengendarai motor tua. Cool!
Saya mabuk Lee Min Ho juga kurang tau sejak kapan, pun sampai sekarang saya masih menyukainya, dan saya juga baru menyelesaikan menonton filmnya tadi malam yang berjudul Gangnam Blues, semenjak saya mabuk Lee Min Ho semua drama dan filmnya saya cari mulai dari awal debutnya.
Cover Gangnam Blues
Yak, untuk Gangnam Blues sendiri lebih kepada menceritakan wilayah Gangnam, Korea Selatan pada masa pembangunan Real Estate. Ternyata ini termasuk cerita sejarah, tapi sulit juga mencari informasi tersebut melalui internet. Saya mempunyai buku tentang Spirit Budaya dan Politik Korea, disitu juga tidak ada membahas mengenai kota Gangnam.
Film ini dirilis pada tahun 2015 diperankan oleh Lee Min Ho ( Kim Jong Dae ) dan Kim Rae Won ( Baek Yong Ki ). Bercerita tentang dua sahabat di masa kecil yang kemudian terlibat dalam intrik politik dan mafia dalam memperluas wilayah kekuasaan dan mereka terpisah saat menghancurkan suatu tempat.
Tidak hanya Indonesia, Korea juga mengenal dunia korupsi, yang dikenal dengan politikus haus uang dan mafia yang berebut kekuasaan, jadi politikus korup ini didukung oleh mafia untuk bisa kampanye demi menduduki jabatan penting.
Sayangnya, saya harus berfikir keras sewaktu menonton film ini, sedikit ambigu dan kurang tertata rapi dalam pengemasannya.
Adegan Lee Min Ho yang saya suka adalah saat merokok dan mengendarai motor tua. Cool!
Beberapa poin cerita yang dirasa ganjal;
Pertama, Di awal cerita diceritakan Jong Dae dan Yong Ki yang tinggal di perumahan kumuh harus menghadapi penggusuran karena pembangunan wilayah real estate. Setelah melawan dan dibawa ke bos kecil mafianya mereka malah dipekerjakan sebagai orang yang bikin ribut untuk menggagalkan kampanye seorang politikus dan di sana Yong Ki terluka karena pukulan benda tumpul. Namun apa yang dilakukan Jong Dae? Dia meninggalkannya.
Diceritakan kalau dia memang minta tolong supaya si bos kecil itu nolongin Yong Ki tapi setelah itu Yong Ki ditinggal, Jong Dae malah pulang ke rumah antek-antek bos kecil, Kang Gil So (Jung Jin-Young) yang kemudian “mengadopsinya” dan menganggapnya layaknya anak sendiri.
Anehnya di film itu diceritakan Jong Dae mencari Yong Ki yang dianggap kakaknya sendiri.
Kedua, Diceritakan selanjutnya beberapa tahun kemudian Jong Dae juga menjadi bos kecil salah satu bos mafia. Nah, di salah satu adegannya dia harus nyari dokumen di sebuah ruangan gelap di ruang bawah tanah, dia bisa menemukan dokumen tersebut di dalam ruangan gelap dengan sangat cepat. Wooow, what a talent! Apakah sebenarnya dia punya kekuatan semacam mata burung hantu.
Ketiga, Salah satu tips yang bisa dicoba untuk tidak dikenali orang adalah pakai kacamata, ya seenggaknya itu yang dilakukan Jong Dae untuk mengelabui penduduk saat dia bermaksud membeli tanah mereka dengan harga murah. Setelah bernegosiasi dengan beberapa pemilik tanah dia datang memakai kacamata dan mengganti jas nya dengan mantel coklat dan mengaku sebagai seorang wartawan.
Keempat, Oke adegan sensual bisa menjadi bumbu untuk film-film gangster dan mafia tapi menurut saya tidak harus ditampilkan secara liar tak terarah juga sih, gara-gara adegan ini saya dipikir merasa seperti menonton film bok*p. Bahaya banget.
Salah satu adegan yang menurut saya tidak begitu penting adalah adegan ciuman Jong Dae dengan Min Song Hee (Kim Ji-Soo). Kenapa tidak penting? Karena ciumannya teu puguh banget setelah bilang kalau Jong Dae itu laki-laki misterius langsung saja disikat. Fiuh.
Komentar
Posting Komentar