Cerita Masak
Yep. Hari- hari yang mengejutkan.
Dari minggu- minggu kemarin sebetulnya sudah menyimpan beberapa tema untuk di post. Hanya saja kekuatan menulis saya baru muncul pagi ini setelah membaca berinta tentang capre cawapre mendatang. Ya sangat mengejutkan. Tapi kali ini saya belu mau membicarakan hal itu, mari lihat dulu pergerakannya hehehehe
Hari ini, saya ingin share pengalaman saya dalam memasak hehe
Tau perihal masak memasak sebetulnya dari jaman SMA pas masih ada Master Chef di acara TV, suka banget nonton ini acara, perlombaan masak gitu. Suka sama penampilan makanannya, ya memang tarafnya kan sudah internasional dan berbagai macam masakan, jadi hidangan yang disajikan juga harus menarik, dan saat itu saya ngefans dan Chef Juna hehe sepertinya semua juga ngefans sama doi, bukan hanya tampannya saja, tetapi bagi saya karakter yang ada pada dirinya sungguh sangat kuat hehe tegas dan disiplin tapi saya gak suka galaknya wkwk dan kerasnya keterlaluan terkadang.
Lalu, saya bingung sendiri, saya suka menonton acara ini tapi kok gak bisa masak ya? Kan aneh, pikir saya waktu itu, dan memang belum terbesit untuk belajar masak.
Keinginan buat masak juga sudah ada pas masuk kuliah semester awal, tapi karena dulu keterbatasan dapur saat nge kos, dan orangtua juga lebih menyuruh untuk beli saja, perihal makan, Ya oke, jadi saya nurut saja. Lama kelamaan, semester ke semester saya geram dengan diri saya sendiri "ini kalau dibiarkan begini terus, saya gak bisa masak dong", minta ricecooker sama orangtua juga gak dibolehin, intinya disuruh beli saja biar gampang, padahal menurut saya, setidaknya meskipun hanya masak nasi saja, setidaknya bisa ngirit dan cuma beli lauk aja hiks
Pada akhirnya keinginan kuat untuk bisa masak baru tahun kemarin pas lagi di Banjarmasin dan entah kenapa menu pertama saya adalah ayam kecap, masih berlanjut sampai sekarang dan selalu mencoba menu- menu baru, dan karena tujuan memasak selain memang naluriahya wanita bisa memasak, juga memikirkan di masa mendatang ketika sudah memiliki anak ingin sekali anak saya kelak suka dengan makanan yang dibuatkan Ibunya, maka dari itu selain rasa yang saya tingkatkan penampilan makanan juga saya pertimbangkan seperti masakan bento untuk bekal sekolah, plus- plus anak juga diajarkan untuk berhemat dan tetap sehat dengan masakan yang saya buat. lambat laun ketika sedang senang memasak , banyak teman juga yang merespon untuk dijadikan usaha catering, wah boleh juga. Tapi saya sedang fokus denga usaha baju saya, jadi untuk catering masih bisa disimpan untuk usaha selanjutnya dengan terus mengasah skill memasak, dan barangkali beberapa hari ke depan akan saya buatkan instagram khusus masakan saya hehe narsis abis, sekalian promosi ni ceritanya.
Dari minggu- minggu kemarin sebetulnya sudah menyimpan beberapa tema untuk di post. Hanya saja kekuatan menulis saya baru muncul pagi ini setelah membaca berinta tentang capre cawapre mendatang. Ya sangat mengejutkan. Tapi kali ini saya belu mau membicarakan hal itu, mari lihat dulu pergerakannya hehehehe
Hari ini, saya ingin share pengalaman saya dalam memasak hehe
Tau perihal masak memasak sebetulnya dari jaman SMA pas masih ada Master Chef di acara TV, suka banget nonton ini acara, perlombaan masak gitu. Suka sama penampilan makanannya, ya memang tarafnya kan sudah internasional dan berbagai macam masakan, jadi hidangan yang disajikan juga harus menarik, dan saat itu saya ngefans dan Chef Juna hehe sepertinya semua juga ngefans sama doi, bukan hanya tampannya saja, tetapi bagi saya karakter yang ada pada dirinya sungguh sangat kuat hehe tegas dan disiplin tapi saya gak suka galaknya wkwk dan kerasnya keterlaluan terkadang.
Lalu, saya bingung sendiri, saya suka menonton acara ini tapi kok gak bisa masak ya? Kan aneh, pikir saya waktu itu, dan memang belum terbesit untuk belajar masak.
Keinginan buat masak juga sudah ada pas masuk kuliah semester awal, tapi karena dulu keterbatasan dapur saat nge kos, dan orangtua juga lebih menyuruh untuk beli saja, perihal makan, Ya oke, jadi saya nurut saja. Lama kelamaan, semester ke semester saya geram dengan diri saya sendiri "ini kalau dibiarkan begini terus, saya gak bisa masak dong", minta ricecooker sama orangtua juga gak dibolehin, intinya disuruh beli saja biar gampang, padahal menurut saya, setidaknya meskipun hanya masak nasi saja, setidaknya bisa ngirit dan cuma beli lauk aja hiks
Pada akhirnya keinginan kuat untuk bisa masak baru tahun kemarin pas lagi di Banjarmasin dan entah kenapa menu pertama saya adalah ayam kecap, masih berlanjut sampai sekarang dan selalu mencoba menu- menu baru, dan karena tujuan memasak selain memang naluriahya wanita bisa memasak, juga memikirkan di masa mendatang ketika sudah memiliki anak ingin sekali anak saya kelak suka dengan makanan yang dibuatkan Ibunya, maka dari itu selain rasa yang saya tingkatkan penampilan makanan juga saya pertimbangkan seperti masakan bento untuk bekal sekolah, plus- plus anak juga diajarkan untuk berhemat dan tetap sehat dengan masakan yang saya buat. lambat laun ketika sedang senang memasak , banyak teman juga yang merespon untuk dijadikan usaha catering, wah boleh juga. Tapi saya sedang fokus denga usaha baju saya, jadi untuk catering masih bisa disimpan untuk usaha selanjutnya dengan terus mengasah skill memasak, dan barangkali beberapa hari ke depan akan saya buatkan instagram khusus masakan saya hehe narsis abis, sekalian promosi ni ceritanya.
Yak, itu beberapa masakan bento saya, ya memang masih berantakan sih hehe
Egg Roll Bayam Sosis
Spicy Fire Chicken Wings
Fillet Ayam Cabai Hijau
Kacang Pnjang Bumbu Bali
Ayam Goreng Mentega Sup Tahu Pedas
Sayur Lodeh Putih Telur
Orak- arik Pare Daging Udang Tumis Oatmeal
Tumis Buncis Kentang Tahu Rambutan
Pepes Daging Sapi Ayam Goreng Tepung
Potato Pom Pom
Chicken Kaarage Pear Teri Oseng
Untuk yang ini, masakan rumahan yang saya buat selama proses belajar memasak hehehe. Untuk masakan saya lebih menyukai masakan rumahan dibandingkan untuk masakan restoran dalam pembuatannya, karena masakan rumahan bagi saya ya untuk orang rumah, niat untuk belajar masak bukan untuk bisa menjadi chef atau dikenal sebagai orang yang pintar memasak, melainkan ada kebutuhan tersendiri bagi saya, seorang perempuan, ketika bisa memasak yang tujuannya lagi- lagi untuk keluarga, baik itu keluarga di rumah (orangtua) maupun keluarga saya kelak. Sekian!
Saya masih ingat betul bagaimana pertama kali ada seseorang yang berusaha keras dan gigih untuk memasak dan mengolah babat sapi di dapur rumah saya. Dan betapa kacaunya pada zaat itu wkwkwk. Tapi ya tetap saya makan juga, karena bukan hasil tp saya sangat begitu menghargai upaya dia kala itu hihi kamu keren cik !
BalasHapus